sayang...
ku tak cinta engkau sebab rupamu,
karena kutahu, mataku takkan bisa mewujudMu
bolehkah ku ungkap 1 hal?
Kau selalu jadi bagian dari kalbuku.
aku tetap masih berada dalam sayangMu.
cinta...
kata itu takkan malu untuk kuucap.
jika hanya untukMu satu kata itu dituju
kasih...
ajari ku untuk tetap merasakan rasa itu.
rasa yang selalu indah untukMu yang satu
jangan tinggalkan daku sebab khilafku.
sambut diri ini dengan maghfirah yang tak bertepi.
kekasihku yang satu.
terimalah labuhan cintaku untukMu yang kutuju
E.M (Teluk Kuantan, 19 Juli 2014)
Jumat, 18 Juli 2014
Kamis, 03 Juli 2014
Duhai Diri
Bismillah hirrahmaanirrahiim.
duhai diri,
kau sudah berkali-kali merasakan betapa pahit rasa penyesalan.
tapi kenapa masih mau berlumur dalam kubangan dosa.
duhai diri,
masih kah kau pantas berangan menjadi pendamping dia yang shaleh di akhirat nanti,
sedang sainganmu adalah bidadari bermata jeli.
ah,,, diri.
pada cermin itu patutlah diri
tak pantas kau selalu mendapat sanjung puji.
padahal dalam jiwamu tersimpan sejuta keki
wahai diri,
padamu kutitip sejumput asa yang tersisa.
ubahlah air mata perih ini jadi tetesan yang mengharu.
bermuhasabahlah wahai diri.
kepada cinta-Nya kau harus kembali,
Teluk Kuantan, 04 juli 2014/07 Ramadhan 1435 H.
duhai diri,
kau sudah berkali-kali merasakan betapa pahit rasa penyesalan.
tapi kenapa masih mau berlumur dalam kubangan dosa.
duhai diri,
masih kah kau pantas berangan menjadi pendamping dia yang shaleh di akhirat nanti,
sedang sainganmu adalah bidadari bermata jeli.
ah,,, diri.
pada cermin itu patutlah diri
tak pantas kau selalu mendapat sanjung puji.
padahal dalam jiwamu tersimpan sejuta keki
wahai diri,
padamu kutitip sejumput asa yang tersisa.
ubahlah air mata perih ini jadi tetesan yang mengharu.
bermuhasabahlah wahai diri.
kepada cinta-Nya kau harus kembali,
Teluk Kuantan, 04 juli 2014/07 Ramadhan 1435 H.
Langganan:
Postingan (Atom)